Ini cerita dua sisi, antara dosen dan mahasiswa. Si dosen sedang demam, daritadi malam, kena panas dan angin bersamaan sepanjang jalan ke kampus. Jadwal hari ini pagi pukul 08.00 wib, kontrak dengan mahasiswa pukul 08.25 paling lambat, dengan gerak lambat tanpa sarapan, si dosen sampai di kampus 08.30. Kelas sepi, si mahasiswa sembunyi, sisa 10 orang, si dosen menunggu 10 menit, akhirnya masuk satu per satu hingga penuh kelas. Si dosen kemudian membuka pertemuan, dengan basmallah dan salam, dengan suara tercekat menahan tangis, karena ulah mahasiswa dan memilih tidak melanjutkan kuliah.
Menutup kelas dengan salam, kemudian memilih istirahat menjelang pukul 15.30 kelas berikutnya. Ternyata pukul 11.00 wib ada jadwal tambahan, ada mahasiswa yang meminta jam tambahan sekitar 5 orang untuk mengaji bersama. Mereka datang ke kosan si dosen, melingkar bersama si dosen mengkaji tentang urgensi niat dalam setiap amal perbuatan.
Sekitar pukul 12-an ketika dosen ingin istirahat, ternyata ada kelas tambahan pkl 13.00. Berhubung si mahasiswa sudah mencari ruangan akhirnya si dosen memutuskan untuk mengajar. Si dosen meminta tolong untuk dijemput, alhamdulillah ada mahasiswa yang berada di sekitar rumah si dosen. Ketika perjalanan menuju kampus, di tempat yang sepi, tidak ada pepohonan sama sekali, panas terik, ban motor bocor. Akhirnya si dosen dan mahasiswa meminta bala bantuan motor mahasiswa lainnya. Alhamdulillah sampai kelas dan berjalan sebagaimana mestinya.
Kelas sore, si dosen mengajar kelas senior, para pegawai dan karyawan. Di kelas itu si dosen bercerita di akhir kuliah tentang pengalaman seharian. Sekelas terhibur, tertawa bersama dan bilang si dosen ternyata agak cengeng.
Begitu lah cerita sore, tingkah polah mahasiswa dan dosen hari ini. Setiap tindakan harusnya beralasan, si dosen di akhir kelas sore menyampaikan bahwa ini 10 hari pertama bulan dzulhijjah, kalau saat ini belum berkesempatan menunaikan ibadah haji, maka jadikan segala yang dianggap ujian itu dengan sabar. Banyakin istigfar, tasbih, tahmid dan tahlil.
Saat ini si dosen duduk manis di kapal membawanya pulang ke kampung halaman. Sesekali mendokumentasikan mentari yang akan tenggelam selama perjalanan.
2 komentar:
kadang manusia hanya bisa mnyalahkan tanpa mlihat alasan apa yg mndasari org lain "berbuat/melakukan" sesuatu...
manusia kadang tak mau mlihat dari 2 sisi, yg mereka yakini adalah sisi dimana dia berdiri sekarang :)
Iyaaa bener....:) tq vito...
Posting Komentar