Kegiatan di dapur hari ini harus didokumentasikan, saya memaksa diri untuk menulis. Tadi pagi, iseng nge-ping si adek joyah ngajakin ke pasar. Di ping, di WA, ditelpon no respond dari pukul 6 pagi baru nge-jawab pukul 8. Aihhhh...langsung diteriakin "woi anak gadisssss...bangun tengah hari". Tunggu punya tunggu akhirnya ke pasar sekitar pukul 9 pagi, sudah lumayan panas tuh. Sepanjang perjalanan ke pasar, kami diskusi tentang menu yang akan kami masak nanti. Kebetulan si mamak, baru mendarat dari Jakarta, jadi kita mengambil peran untuk memasak hari ini.
Akhirnya diputuskan untuk memasak sup ayam, sambal terong jengkol, dan ikan dengan masakan yang tidak jelas. Si joyah hanya ingat pernah makan dengan masakan seperti itu, jadi dia mengira-ngira sendiri seperti apa bumbunya.
Pasar bengkong harapan menjadi pilihan untuk belanja. Pasar itu berada di sepanjang bukit, lumayan olahraga, soalnya beli ayam segar di puncak paling atas (sambil ngelap keringat). Si joyah belum 1/4 bukit, udah jajan es, pas turun bukit sempet ngelirik anting-anting dan ternyata dibeli, memanglah si joyah.
Akhirnya sampailah kami di tempat eksperimen yaitu dapur. Si joyah bunyikan musik favorite nya sambil curhat tentang kerjaan di kantor. Kami berbagi tugas, saya memasak sop, si adek joyah masak sambal plus ikan. Nah..pas adek goreng terong dan yang lainnya, saya sudah siap untuk menumis sop. Pertama, meletakkan periuk di atas kompor dipanaskan. Kedua, menuangkan minyak.Ketiga, itu periuk berbunyi...dung! Kami berdua saling berpandangan, kenapa periuk ini jangan-jangan rusak. Keempat, baru akan memasukkan bumbu, si periuk bunyi lagi, dung!. Keenam, kami memutuskan mengganti periuk.
Mamak sesekali keluar kamar, memeriksa kerjaan kedua anak gadisnya. Terus si adek tanya "mom, periuk itu rusak ya? Kenapa dia bunyi dung dung gitu". Mamak bilang dengan santai " oooh...itu karena kepanasan dan belum dikasi apa-apa ya tadi di dalamnya ?". Saya dan adek ketawa terbahak-bahak, kita kurang praktek di dapur, periuk yang disalahkan. :)))))
Hal lucu lainnya, sup saya sudah siap disajikan, si adek masih mau menggoreng ikan, dia dengan hebohnya bilang "masak ikan ini harus di tempat yang lepek, biar hasilnya bagus, tapi bukan kuali". Saya bilang "ohh..pakai alat masak mamak yang anti lengket itu...". Apa sih namanya saya lupa, yang saya tau ibu-ibu pada arisan buat dapatin itu alat masak, bentuknya seperti pembakar, tapi tertutup. Nah si adek tanya "kakak..ini taruk ikannya di sisi yang mana? Sisi ini atau ini?" Alat itu ada dua sisi, satu halus, satu bergerigi. Saya mengiyakan sisi yang bergerigi. Kemudian si adek saya tinggal mandi dan sholat, karena sudah pukul 1 siang. Masaknya lama sekali berjam-jam sampai lewat jam makan siang :)))).
Ketika saya keluar kamar, si adek langsung nyolot "kak..salah ni kita, hancur ikannya...tebalik yang halus itu alasnya, yang bergerigi penutupnya".
:))))))
Hiburan deh sabtu ini, habis makan siang dengan mamak. Kami kelelahan sangat, langsung tertidur. Saya terdengar, pintu kamar berderit, si bapak yang baru pulang ngelihat kita udah tepar di dalam kamar, sambil bilang "anak gadis baru masak macam kerja berat". Zzzzzzzzz
Hasilnya jangan tanya yaaa...tenang aja ntar kalau enak dan berhasil saya cerita lain waktu deh :))))
*post minggu lalu