Mengistirahatkan kaki sejenak di kapal pinang menuju batam setelah mempercepat langkah agar tak tertinggal. Saat ini, jadi rutinitas batam-pinang (PP), lewati darat dan laut untuk sampai ke kampus tercinta UMRAH (Universitas Maritim Raja Ali Haji). Perjalanan ke kampus pun penuh perjuangan, jalanan berbatu, sampai saat menulis ini masih terasa panasnya bebatuan tadi siang. Kalaulah hidup itu tanpa ada rintangan kira-kira seperti apa jadinya.
Selalu saja ada rintangan di setiap episode kehidupan. Ketika ada rintangan kenapa terus berjalan dan tidak berhenti? Karena masih ada impian besar di depan sana tak berwujud saat ini yang sedang menunggu diraih dan kita yakin bisa mengatasinya. Kalau bukan kita yang raih, maka menjadi milik orang lain.
Cukuplah pelajaran hidup sebelumnya, jangan dilewatkan lagi. Impian yang memberi semangat hidup untuk terus bergerak dan berusaha sampai Allah yang menghentikannya. Peluh keringat ini tidak akan sia-sia. Teringat nasehat bapak, ketika mengeluh sambil menangis, kata bapak : "kamu minta baju sama Allah, dikasi, tapi agar nyaman dipakai kamu harus setrika, dikasi pewangi, semua harus diusahakan".
Mungkin hari ini, baru mulai mimpi itu, kalau kemaren masih nyicil beli material, maka sekarang sedang menyusun pondasi. Jadi ingat keinginan waktu itu, ingin membangun daerah, kalau yang lain tinggal naik kereta tercepat, maka saya baru membangun rel-nya. It happends to me ^^, just enjoy it coz dream comes true.
Ketika semangat hidup itu meredup, maka usaha untuk hidupkan kembali lagi mimpi, cita dan cinta itu.
"Senja di MV. Baruna"
1 komentar:
Mbak Folbek blog ana dong wahyudaniworo.blogspot.com , hehe, :)
Posting Komentar